Blogger news

Radiasi HP Tingkatkan Risiko Tumor Otak

Telepon genggam (telgam) atau handphone (HP) merupakan alat komunikasi yang sangat penting dan penggunaannya terus bertambah luas. Diperkirakan ada 5 miliar pengguna handphone di dunia. Jumlah yang besar ini menimbulkan kekhawatiran mengenai efek radiasi handphone terhadap kesehatan, terutama tumor otak.
Ada tidaknya keterkaitan ini menjadi perdebatan di dunia selama beberapa tahun terakhir. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menjawab hal ini, namun hasil penelitian yang didapat pun beragam. Penelitian oleh Lahkola dan Klaebloe dkk pada tahun 2007 serta Takebayashi dan Lahkola pada tahun 2008 menunjukan bahwa penggunaan handphone tidak meningkatkan resiko tumor otak.
Tetapi penelitian oleh World Health Organidzation (WHO) menunjukan adanya keterkaitan. Hasil penelitian yang kontradiksi ini bisa dikarenakan berbedanya metode penelitian, standar yang beda, dan penggunaan variable penelitian yang berbeda-beda.
Efek radiasi handphone terhadap kesehatan otak bergantung pada banyak factor. Sampai saat ini, terdapat 4 faktor yang paling mungkin berpengaruh terhadap risiko kesehatan otak.
Factor utama adalah jenis handphone. Jenis handphone yang lebih beresiko menyebabkan tumor otak adalah handphone dengan Spesific Absorption Rate (SAR) yang besar. SAR adalah besarnya energy radiasi yang diserap oleh jaringan otak. Semakin besar nilai SAR, maka energy radiasi yang  diserap otak lebih banyak. Nilai SAR ini bervariasi antar model dan produsen handphone. Nilai SAR yang aman adalah <1,6 watt/kg.
Factor kedua adalah tipe antena. Tipe antena yang lebih beresiko adalah tipe antena yang tertanam didalam handphone, karena memancarkan lebih banyak energy.
Factor ketiga adalah jarak antara telepon seluler dengan menara pemancar terdekat. Semakin lemah sinyal yang dihasilkan menara pemancar terdekat, maka semakin tinggi energy yang dikeluarkan oleh handphone untuk menjaga kontak dengan jaringan.
Factor keempat adalah sisi kepala dominan yang digunakan saat menelepon. Sisi kepala dominan menyerap 97-99% energy radiasi yang dipancarkan saat menelepon sehingga meningkatkan resiko tumor otak pada sisi kepala dominan tersebut.
Keempat factor tersebut diketahuiberpengaruh terhadap kejadian tumor otak. Namun, masih terdapat banyak factor lain yang perlu dicari dan diteliti lebih lanjut. Dalam penelitian selanjutnya, masih diperlukan standarisasi yang lebih baik dan waktu penelitian yang lebih panjang untuk mendapatkan hasil yang bermakna dan konklusif.
Karena sampai saat ini belum ada kesepakatan yang disetujui secara luas mengenai hubungan antara radiasi handphone terhadap risiko terjadinya tumor otak, maka yang dapat dilakukan adalah mengurangi paparan radiasi, yaitu dengan cara:

  • 1.    Berbincang menggunakan telepon selular seperlunya.
  • 2.    Gunakan mode speakerphone (jika memungkinkan) untuk memperjauh jarak antara telepon selular dangan tubuh pengguna selama percakapan.
  • 3.    Gunakan telepon selular yang memiliki antena eksternal (jenis antenna dimana antenna dapat ditarik memenjang). Antenna sebagai tempat menerima dan mengirim sinyal. Telepon seluler yang menggunakan antenna internal menandakan semakin dekatnya antenna dengan tubuh pengguna.
  • 4.    Melakukan panggilan keluar/menerima panggilan dengan keadaan sinyal yang kuat. Jika aktivitas panggilan dilakukan saat sinyal dalam keadaan lemah, telepon seluler akan mengeluarkan daya yang lebih besar untuk mempertahankan panggilan meskipun sinyal yang tersedia lemah sehingga pengguna akan terpapar radiasi yang lebih besar.
  • 5.    Simpan telepon seluler di tempat yang tidak berdekatan dengan tubuh manusia. Contohnya dengan menyimpan telepon seluler di dalam tas, bukan di kantong celana.


 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Go Blog (goblok) - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template supported super blog pedia
Proudly powered by Blogger